Berita Romeo - KNews
Berita Romeo, Berita berita fyp, berita keuangan, berita finansial, berita ekonomi , olahraga dan lifestyle

Metafisika dalam Islam

Al Farabi


Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas hakikat dari segala yang ada. Dalam Islam, metafisika memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman tentang hakikat Tuhan, alam semesta, dan manusia.

Definisi Metafisika dalam Islam

Metafisika dalam Islam sering disebut dengan istilah ilahiyat, yang berarti "teologi". Istilah ini menunjukkan bahwa metafisika dalam Islam berfokus pada pembahasan tentang Tuhan.

Menurut para filosof Islam, metafisika adalah ilmu yang membahas tentang:
  • Hakikat Tuhan
  • Hakikat alam semesta
  • Hakikat manusia
  • Hakikat pengetahuan
  • Hakikat nilai

Objek Pembahasan Metafisika dalam Islam

  • Objek pembahasan metafisika dalam Islam dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Objek material, yaitu hal-hal yang menjadi pokok bahasan metafisika, seperti Tuhan, alam semesta, manusia, pengetahuan, dan nilai.
  • Objek formal, yaitu cara atau metode yang digunakan untuk membahas objek material, yaitu dengan menggunakan akal dan wahyu.

Metafisika dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan sumber utama metafisika dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang membahas tentang hakikat Tuhan, alam semesta, dan manusia.

Berikut adalah beberapa contoh ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan metafisika:

Hakikat Tuhan:

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata." (QS. Al-Baqarah: 3)
 
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Dan Dia menjadikan gelap dan terang, agar kamu membedakan antara (waktu) salat dan waktu yang lain. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal." (QS. Al-An'am: 96)
 
Hakikat alam semesta:

"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dan sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat zalim." (QS. Al-Hajj: 7)
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
 
Hakikat manusia:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, agar Kami mengujinya, maka Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan: 2)
 
"Dan Kami telah menunjukkan kepada manusia dua jalan, yaitu jalan yang benar dan jalan yang sesat. Maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan menyesal." (QS. Al-Thaha: 123)

Metafisika dalam Tradisi Islam

Metafisika dalam Islam telah berkembang menjadi sebuah tradisi yang kaya dan beragam. Para filosof Islam telah menghasilkan berbagai karya metafisika yang menjadi referensi penting bagi para pemikir Muslim.

Berikut adalah beberapa tokoh penting dalam perkembangan metafisika dalam Islam:

Al-Kindi (801-873 M), dikenal sebagai "bapak filsafat Islam". Ia adalah orang pertama yang memperkenalkan filsafat Yunani ke dunia Islam.
 
Al-Farabi (872-950 M), dikenal sebagai "guru kedua". Ia mengembangkan metafisika yang didasarkan pada pemikiran Aristoteles.
 
Ibnu Sina (980-1037 M), dikenal sebagai "Avicenna". Ia adalah seorang filsuf, dokter, dan ilmuwan terkemuka. Ia mengembangkan metafisika yang didasarkan pada pemikiran Aristoteles dan Plato.
Ibnu Rusyd (1126-1198 M), dikenal sebagai "Averroes". Ia adalah seorang filsuf dan ahli hukum terkemuka. Ia mengembangkan metafisika yang didasarkan pada pemikiran Aristoteles.

Kesimpulan

Metafisika dalam Islam memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman tentang hakikat Tuhan, alam semesta, dan manusia. Metafisika dalam Islam telah berkembang menjadi sebuah tradisi yang kaya dan beragam, yang telah menghasilkan berbagai karya metafisika yang menjadi referensi penting bagi para pemikir Muslim.


Post a Comment